Selasa, 15 Mei 2012

Pengaruh Game Online

maraknya perkembangan dunia internet, membawa banyak pengaruh bagi siswa. Salah satunya dengan kehadiran dan keberadaan game online. Akibatnya, terjadi pengaruh game online terhadap prestasi belajar seorang anak.

CANDU GAME ONLINE 
permainan ini dapat menggangguprestasi belajar. 
Hal ini dikarenakan permainan  game online memiliki sifat aditif atau membawa candu.
Akibatnya orang yang sudah mengenal game online akan cenderung terpengaruh, baik secara langsug maupun tidak.

anak sekolah merupakan salah satu kelompok yang terkena dampak pengaruh game online.
Hal ini disebabkan, permainan game online seringkali menyita waktu seorang anak.

Salah satunya waktu yang seharusnya digunakan untuk beristirahat atau bermain, namun anak cenderung memanfaatkannya untuk duduk di depan komputer dan terbenam dalam permainan game online tersebut.

Akibatnya, ketika harus belajar, fisik seseorang anak sudah terkuras akibat bermain game online. Meskipun tampaknya sekedar duduk, namun permainan ini menguras energi karena membutuhkan konsentrasi dan bersifat merangsang ketegangan.
Akibatnya, syaraf menjadi lebih cepat kaku dan tidak rileks
 

Tanggapan saya tehadap artike diatas yaitu:

Kebanyakan orang berfikir bahwa bermain game online itu tidak bermanfaat alias membuang buang waktu.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa para pemain game ini memiliki fokus yang lebih terhadap apa yang terjadi di sekelilingnya, jika dibandingkan dengan mereka-mereka yang jarang main game, apalagi yang tidak main sama sekali. Gamer-gamer ini juga mampu menguasai beberapa hal dalam waktu yang sama atau multitasking bahasa kerennya.
“Video game bergenre action itu menguntungkan, dan ini adalah fakta” kata Daphne Bavelier, ahli syaraf dari Rochester. “Hasil penelitian kami ini juga sangat mengejutkan karena proses belajar lewat main game ternyata cepat diserap seseorang. Dengan kata lain, game dapat membantu melatih orang orang yang memiliki problem dalam berkonsentrasi” tegas Bavelier.
Sementara itu, penelitian untuk kelompok kedua adalah kelompok gamer yang dilatih dengan Tetris. Tak seperti gamer medal of honor, gamer Tetris hanya berfokus pada satu hal pada satu waktu. Menurut C. Shawn, rekan Bavelier, kesimpulan dari test ini adalah bahwa mereka yang main Medal of Honor mengalami peningkatan dalam visual skill (atau penglihatan). Bermacam-macam tugas/quest yang terdapat dalam game action (misalnya mendeteksi musuh baru, melacak musuh, menghindari serangan, dll) dapat melatih berbagai aspek dari kemampuan visualisasi terhadap kurikulum Sekolah
Menurut Professor Angela McFarlane, Direktur Teachers Evaluating Educational Multimedia, “guru-guru mengalami kesulitan untuk memanfaatkan game pada saat jam pelajaran sekolah karena penggunaan video game tidak termasuk dalam kurikulum nasional”
McFarlane menambahkan bahwa, seandainya, game-game tertentu dapat dimainkan di dalam kelas secara legal dan merupakan bagian dari kurikulum, mungkin bukti dari penelitian para ahli tentang manfaat video game dapat dirasakan.
Murid murid yang memainkan game Battle of Hasting (game perang antara Normandia dan Saxon di Hasting) , di mana mereka berperan sebagai prajurit ataupun jendral dalam game tersebut, juga memberikan manfaat bagi para pemainnya. Penelitian menunjukkan bahwa Game ini membantu meningkatkan skill dalam bernegosiasi, mengambil keputusan, ataupun melakukan perencanaan, dan berpikir strategis.



sumber:
  • http://www.anneahira.com/pengaruh-game-online-terhadap-prestasi-belajar.htm
  • http://tekhabel.blogspot.com/2011/02/5-manfaat-bermain-game-online.html
  • http://m-alwi.com/manfaat-bermain-game.html