MAKALAH
Ilmu Sosial Dasar
(Manusia dan Potensinya)
Oleh :
Ratri Siwi Juwita
1IA03
55411907
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kata Pengantar
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman saya khususnya kelas 1IA03 yang telah memberikan dukungan kepada saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia diciptakan sebagai makhluk paling mulia dan terbaik di antara makhluk ciptaan Tuhan lainnya karena dibekali berbagai macam potensi yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Namun terkadang, kita tidak sadar bahkan tidak tahu sama sekali apa potensi yang ada pada diri kita sehingga terkadang kita hidup dengan kondisi seadanya, mudah menyerah dan tidak mempunyai impian besar. Kita menjalani rutinitas hidup apa adanya tanpa ada kekuatan untuk menjadikan hidup kita lebih baik.
Jika kita mau merenung, sebenarnya ketika kita diciptakan, Tuhan pasti tidak akan membiarkan hamba-Nya hidup dalam kesengsaraan dan penderitaan. Maka dari itulah Tuhan membekali manusia dengan segenap potensi yang ada dalam dirinya. Potensi itu meliputi: potensi jasmani (fisik), ruhani (spiritual), dan akal (mind). Ketiga potensi ini akan memberikan kemampuan kepada manusia untuk menentukan dan memilih jalan hidupnya sendiri. Manusia diberi kebebasan untuk menentukan takdirnya. Semua itu tergantung dari bagaimana mereka memanfaatkan potensi yang melekat dalam dirinya.
Ketiga potensi tersebut saling menunjang dan melengkapi, tetapi dari ketiga komponen itu, potensi spiritual dan akal memegang peranan penting dalam menentukan kesuksesan seseorang dalam kehidupan, sebab dari kedua potensi itulah manusia akan tahu kemana akan melangkah, apa yang diinginkan, dan apa yang harus dilakukan. Potensi fisik hanya menunjang kedua potensi tersebut agar lebih sempurna, walau peranannya juga tidak bisa disepelekan.
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah "Potensi Manusia" ini adalah agar dapat mengenal dan mengetahui pentingnya potensi manusia dalam kehidupan kita, dan juga dapat mempelajari tentang potensi jasmani (fisik), rohani (spiritual) dan akal budi (mind) serta menghargai potensi dirinya yang telah diberikan oleh Tuhan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
Sejak lahir ke dunia, manusia memiliki tiga potensi. Yaitu potensi rohani, akal dan jasmani. Adapun munculnya manusia-manusia yang menjadi subjek eksploitasi, adalah karena tidak seimbangnya “kesehatan” tiga potensi tersebut. Tentang potensi jasmani. Antara orang – orang merdeka dan yang tereksploitasi, sesungguhnya memiliki bekal fisik yang sama. Kedua tangan, kaki, mata, telinga dan mulut. Indera-indera tersebut ibarat pasukan-pasukan hebat yang siap memenangkan pertempuran yang kita perintahkan.
Mengenai struktur tubuh manusia tidak ada bedanya antara orang yang satu dengan orang yang lain, jika dilihat dari struktur organ dan fungsinya, apapun warna, bentuk dan penampilannya. Masing-masing mempunyai mata, ati empedu serta anggota tubuh yang lain, setiap anggota tubuhnya terdiri atas sel-sel yang telah dijelaskan sebelumnya sehingga manusia perlu makan , bernafas, bergerak,tidur dan istirahat. Kebutuhuan jasmani ini memerlukan pemenuhan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia perlu kondisi, benda dan aktifitas tertentu. Kondisi yang diperlukan oleh tubuh manusia antara lain seperti tidur, istirahat dan suhu udara tertentu, sedangkan benda yang diperlukan antara lain seperti makanan, minuman dan udara (oksigen), sedangkan aktivitas yang dilakukan antara lain seperti makan, bernafas, buang hajat dan sebagainya. Inilah kebutuhan jasmani manusia . Kebutuhan ini adalah kebutuhan yang lahir karena pengaruh kerja struktur organ tubuh manusia.
Makanan adalah benda yang diperlukan oleh tubuh untuk menghasilkan energi, karena zat tertentu yang terdapat dalam makanan tersebut memang sesuai untuk kebutuhan tubuh. Jika zat yang dibutuhkan oleh tubuh tersebut tidak terpenuhi, maka tubuh manusia akan mengalami gangguan atau kerusakan. Dari sinilah biasanya penyakit datang, Inilah gambaran mengenai kebutuhan jasmani. Selanjutnya adalah potensi rohani. Potensi rohani merupakan salah satu potensi yang secara tidak langsung mengandung hubungan kita dengan sang pencipta. Potensi ini juga cukup berpengaruh dalam kehidupan manusia. Dikarenakan potensi ini tidak bisa di lihat dengan mata biasa tapi bisa kita rasakan. Banyak orang menyebut ini adalah “aura”. Aura merupakan bentuk dari inerbeauty hati yang hanya dapat di rasakan oleh hati. Kerohanian seperti yang saya jelaskan termasuk berhubungan dengan sang pencipta. Ini berarti potensi rohani dapat kita gali lebih dalam lewat agama yang kita anut. Semakin kita kuat atas dasar rohani kita maka kita akan lebih kuat dalam menghadapi cobaan yang ada.
Potensi akal kita sangatlah besar. Dengan akal kita dapat menciptakan teknologi seperti sekarang ini. Tetapi terkadang akal yang diberikan oleh Sang Pencipta tidak di gunakan dengan baik oleh manusia. mereka lebih banyak terdorong oleh hawa nafsu. Ketika hawa nafsu sudah pekat mengotori akal kita. Maka, hanya menunggu waktu akan hancurnya peradaban manusia itu sendiri Begitu dasyatnya potensi akan akal kita sehingga banyak ide-ide brilian yang tercipta. Dimana kadang malah mereka sediri yang hancur.
Banyak orang yang mengeluh ketika dikaruniai fisik yang kurang sempurna. Mereka merasa seakan-akan hidupnya tidak berguna. Akhirnya mereka menjadi orang-orang yang berputus asa dan menjadi beban bagi orang lain. Mereka melupakan potensi akal dan spiritual yang dikaruniakan Tuhan. Dalam sejarah kehidupan manusia, ada banyak orang-orang yang luar biasa, mereka dikaruniai keterbatasan fisik, tetapi justru dengan itulah mereka dapat menghasilkan prestasi yang mengagumkan. Mereka menjadikan keterbatasan mereka sebagai motivasi untuk meraih prestasi tinggi.
Mengoptimalkan Potensi Manusia. Bagaimana cara kita agar dapat mengoptimalkan potensi yang kita miliki adalah sama dengan bagaimana kita dapat mengenali, mengendalikan dan mendayagunakan kekuatan pikiran kita.
Seringkali kita tidak menyadari bahwa kesuksesan hidup kitasangat tergantung dari apa yang kita pikirkan dan bagaimana kita mendayagunakan kekuatan pikiran kita itu. Paling tidak ada dua paradigma penting untuk menuntun kita ke arah pencapaian tujuan atau cita-cita hidup kita, apakah itu berupa kebebasan finansial, hubungan yang indah dengan Tuhan dan sesama, kesehatan, kebahagiaan, maupun kesejahteraan.
Paradigma pertama adalah Pikiran Anda Menentukan Kesuksesan Anda (Your Thinking Determines Your Success), dan kedua adalah Kebiasaan Anda Menentukan Masa Depan Anda (Your Habits Will Determine Your Future). Hal ini berarti bahwa kebiasaan-kebiasaan kita sehari-hari serta apa yang kita pikirkan dan bagaimana kita menggunakan kekuatan pikiran inilah yang sangat menentukan apa jadinya kita di masa mendatang.
Dalam buku berjudul "Applications in Self Management" karangan Brian T. Yates, kedua paradigma itu dijabarkan dalam teknik-teknik manajemen diri, yaitu: teknik-teknik yang berhubungan dengan perilaku (behavioral techniques) dan teknik teknik pendayagunaan pikiran (cognitive techniques). Dalam buku tersebut manajemen diri didefinisikan sebagai teknik-teknik psikologis untuk memecahkan masalah-masalah personal (pribadi) dan interpersonal (hubungan antar pribadi), maupun untuk mencapai tujuan-tujuan karir dan kehidupan. Meskipun tentu saja ini adalah definisi yang menurut kami merupakan sebagian dari manajemen diri.
Sesungguhnya kemampuan kita untuk mendayagunakan kekuatan pikiran sangat ditentukan oleh serangkaian kebiasaan yang kita lakukan dengan pikiran kita. Menguasai dan mengendalikan pikiran kita hanya dapat kita lakukan melalui serangkaian latihan terus menerus dan disiplin diri yang kuat, sehingga akhirnya kita bisa memanfaatkan kekuatan dahsyat dari pikiran kita secara otomatis. Hal ini persis seperti proses ketika kita belajar mengemudikan mobil.
Pelajaran pertama adalah bagaimana menyelaraskan pedal gas dan pedal kopling agar mobil dapat berjalan dengan mulus. Jika kita melepas kopling terlalu cepat, mobil akan melompat. Jika kita menekan gas dengan kencang sedangkan pijakan kopling kita tahan, maka mobil tidak akan berjalan dan mesinnya menderu-deru. Kadang-kadang mobil berjalan tersendat-sendat seperti orang tua yang terbatuk-batuk.
Tetapi setelah latihan terus menerus, akhirnya kita sekarang mengemudikan mobil sudah tidak memikirkan kopling dan gas lagi – sudah otomatis. Bahkan kita bisa menyetir mobil sambil mengobrol di telepon genggam kita. Demikian halnya dengan cara kerja pikiran kita yang dapat kita analogikan sebagai mobil yang dapat membawa kita kemanapun tujuan hidup yang kita impikan.
Bekerja dengan pikiran (mind power), tidak perlu harus memahami fungsi dan cara kerja otak dan jaringan syaraf – maupun hukum-hukum fisika kuantum dan fisiologi syaraf (kedua disiplin ilmu ini digunakan oleh para ahli untuk menjelaskan cara bekerjanya otak kita yang identik dengan cara kerja alam semesta). Seperti halnya dalam analogi mobil tadi – untuk belajar mengendarai (baca:mengendalikan) mobil (baca:pikiran), kita tidak perlu memahami cara kerja karburator dan bagaimana busi dapat menimbulkan api untuk pembakaran yang menggerakkan mesin. Hanya sedikit dari kita yang mengerti mesin, namun hal ini tidak menghambat kita untuk dapat mengendarai mobil.
Gelombang Energi Otak dan Pikiran Bawah Sadar
Namun demikian paling tidak ada hal-hal yang perlu kita ketahui tentang otak dan pikiran kita – agar kita dapat mengoptimalkan kekuatan pikiran kita. Otak kita merupakan pusat kendali kehidupan kita. Denyut atau getaran/gelombang energi yang dihasilkan otak menentukan kondisi kita. Gelombang energi otak tersebut dapat diukur dengan alat yang disebut Electro Encephalograph (EEG). Setiap denyut diukur dengan satuan Hertz (Hz) atau cps (cycle per second = putaran per detik). Alat ini biasa digunakan di rumah sakit –rumah sakit untuk memantau kondisi pasien yang berada dalam keadaan kritis.
Gelombang energi otak terdiri atas empat keadaan (brainwave states), yaitu: beta, alpha, theta, dan delta. Keadaan beta (13-28Hz) adalah keadaan gelombang otak yang sedang aktif bertindak atau sadar. Kondisi ini disebut sebagai pikiran sadar, yaitu saat seseorang dapat berkonsentrasi pada banyak hal. Biasanya pada kondisi ini kita berpikir logis, rasional, analitis, dan penuh perhitungan. Kita berkomunikasi dan melakukan kegiatan fisik pada kondisi gelombang otak beta. Keadaan alpha (7-13 Hz) adalah keadaan saat otak kita relaks dan tenang. Keadaan alpha ini sangat penting untuk membuka jalan menuju kekuatan pikiran bawah sadar. Keadaan theta (3,5 – 7 Hz) adalah keadaan ketika pikiran menjadi kreatif dan inspiratif. Keadaan ini juga terjadi pada saat kita tertidur dan bermimpi yang ditandai dengan gejala REM (Rapid Eye Movement).
Keadaan delta (0,5 – 3,4 Hz) adalah keadaan gelombang otak pada saat kita tertidur lelap (deep dreamless state). Pada keadaaan ini terjadi penyembuhan alami dan peremajaan sel-sel tubuh. Sedangkan gelombang otak di bawah 0,5 Hz adalah keadaan koma, dan jika nilainya 0 cps, manusia dapat dinyatakan meninggal secara klinis.
Kunci kekuatan pikiran kita adalah pada kondisi gelombang otak di bawah 13 putaran per detik, yang merupakan batas antara pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Pada kondisi gelombang otak13 Hertz ini terdapat sebuah filter pembatas yang disebut filter RAS (Reticular Activating System). Filter ini semacam pintu masuk ke alam pikiran bawah sadar. Oleh karena itu penting bagi kita untuk dapat membuka filter ini. Satu-satunya cara untuk membuka filter iniadalah melalui proses relaksasi dengan tujuan menurunkan frekuensi gelombang otak kita.
Teknik Mendayagunakan Pikiran Kita
Dengan memasuki pikiran bawah sadar memungkinkan kita untuk mengendalikan kehidupan kita melalui teknik-teknik subconscious reprogramming (memprogram kembali pikiran bawah sadar), accelerated learning (mempercepat proses pembelajaran), pemecahan masalah dan pengambilan keputusan secara kreatif, maupun membangkitkan intuisi dan kreatifitas.
Ada beberapa hal dasar yang perlu kita ketahui dalam menerapkan teknik-teknik yang disebutkan di atas, yaitu: relaksasi, afirmasi, visualisasi, dan jangkar emosi.
1. Relaksasi
Untuk masuk ke pikiran bawah sadar, kita harus membuka filter Reticular Activating System dengan cara melakukan relaksasi dan teknik Membangun Tempat Kedamaian. Tempat Kedamaian yang dimaksud disini adalah suatu tempat imajiner dalam pikiran kita yang kita bangun untuk menenangkan pikiran kita. Setiap kita membayangkan tempat itu kita merasa rileks dan seluruh beban pikiran kita terlepas. Untuk memperdalam hal ini kami menyarankan anda membaca buku karya Sandy MacGregor berjudul Piece Of Mind yang sudah diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Gramedia.
2. Afirmasi
Afirmasi adalah cara yang paling mudah dan sederhana untuk mempengaruhi pikiran bawah sadar kita. Afirmasi berupa pernyataan pendek dan sederhana (seperti: mantra atau berupa ayat-ayat Kitab Suci) yang kita ampaikan terus menerus dan berkali-kali kepada diri kita. Pada saat melakukan afirmasi sesungguhnya kita sedang mempengaruhi keadaan pikiran bawah sadar kita.
3. Visualisasi
Kita harus dapat menggambarkan dalam pikiran kita tentang apa yang kita inginkan atau kondisi apa yang kita harapakan. Kita harus menggambarkan dengan jelas sehingga kita benar-benar dapat melihat diri kita sendiri dalam pikiran kita. Membuat gambaran dalam pikiran kita adalah seperti membuahi sebuah realitas, dan yang terpenting adalah keyakinan kita bahwa apa yang kita buahi tersebut akan menjadi kenyataan pada waktunya nanti. Inilah rahasia kesuksesan mereka yang secara disiplin dan yakin melakukan proses visualisasi dalam kehidupannya. Seringkali banyak diantara kita pernah melakukan hal ini secara tidak sadar. Visualisasi berbeda dengan melamun, visualisasi bersifat aktif dan proaktif membangun sebuah realitas yang kita impikan.
4. Jangkar Emosi
Jika visualisasi menciptakan adegan atau gambaran seperti dalam film, maka menambahkan emosi (seeding) itu seperti halnya menambahkan sound track. Kita perlu menambahkan perasaan atau emosi yang menyertai
afirmasi dan visualisasi kita. Kita harus dapat merasakan emosi yang muncul jika realitas yang kita impikan itu terwujud dalam visualisasi kita.
Dengan mengetahui cara-cara relaksasi, afirmasi, visualisasi dan jangkar emosi, maka kita dapat melakukan pemrograman ulang terhadap pikiran bawah sadar kita, atau meningkatkan kemampuan belajar/membaca kita, merumuskan tujuan hidup atau pencapaian keinginan kita, maupun membangkitkan intuisi dan kreatifitas untuk pengambilan keputusan maupun pemecahan masalah yang kita hadapi sehari hari.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam hal ini, ketiga potensi manusia yaitu, jasmani, rohani, dan akal sangatlah besar. Dimana ketika salah satu tidak sejalan maka akan ada ketimpangan atau bencana yang akan terjadi.
Sebagai contoh ketika kita membuat suatu alat berteknologi tinggi. Kita sangatlah membutuhkan ketiga potensi tersebut. Jasmani kita butuhkan untuk mengoperasikan pembuatan alat tersebut tetapi apabila tidak ada rohani dan akal maka hanya alat yang akan tak pernah tercipta sesuai dengan yang di harapkan bahkan tidak pernah terwujud.
Ketika kita membuat alat hanya dengan rohani maka niscaya hanya kekuatan aura yang ada tetapi tidak pernah juga terjwujud.
Ketika kita membuat alat hanya dengan akal tanpa ada 2 faktor lainnya maka hanya keinginan dan angan-angan yang tercipta.
Maka dari itu, betapa dahsyatnya ketika kita menggali ketiga potensi kita. Dimana dunia akan damai dan tentram. Maha Besar Tuhan yang telah memberikan ketiga potensi kita ini.
Sebagai contoh ketika kita membuat suatu alat berteknologi tinggi. Kita sangatlah membutuhkan ketiga potensi tersebut. Jasmani kita butuhkan untuk mengoperasikan pembuatan alat tersebut tetapi apabila tidak ada rohani dan akal maka hanya alat yang akan tak pernah tercipta sesuai dengan yang di harapkan bahkan tidak pernah terwujud.
Ketika kita membuat alat hanya dengan rohani maka niscaya hanya kekuatan aura yang ada tetapi tidak pernah juga terjwujud.
Ketika kita membuat alat hanya dengan akal tanpa ada 2 faktor lainnya maka hanya keinginan dan angan-angan yang tercipta.
Maka dari itu, betapa dahsyatnya ketika kita menggali ketiga potensi kita. Dimana dunia akan damai dan tentram. Maha Besar Tuhan yang telah memberikan ketiga potensi kita ini.
Daftar Pustaka
http://nurulhayat.org/2010/06/26/sempurnakan-potensi-agar-tak-dieksploitas/
http://deni-bluesea.blogspot.com/2010/06/potensi-hidup-manusia.html
http://darowi.wordpress.com/2010/02/28/potensi-rohani/
http://deni-bluesea.blogspot.com/2010/06/potensi-hidup-manusia.html
http://darowi.wordpress.com/2010/02/28/potensi-rohani/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar